MAKALAH ASAS MANAJEMEN
BAB I PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG
sesungguhnya tidak ada bidang yang lebih utama dari
kegiatan manusia dari bermanajemen. Dengan manajemen maka tujuan kerjasama
organisasional dapat dicapai secara efektif dan efisien. Tetapi ketika di
Tanya, apakah manajemen itu akan di temukan definisi yang bervariasi dan belum
ada satupun definisi manajemen yang dapat di terima secara universal. varientas
definisi manajemen terjadi karena manajemen dapat di definisikan dari berbagai sudut
pandang dan tekanan sesuai dengan latar belakang teoritik dan pengalaman
praktik dari definisi. Kata manajemen dari bahasa Prancis kuno management, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan di
terima secara universal. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia
(1561) maneggiare yang berarti
mengendalikan, terutamanya mengendalikan kuda yang berasal dari bahasa latin
manus yang berarti tangan. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa prancis manege yang berarti kepemilikan kuda
(yang berasal dari bahasa inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana
istilah inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja,
yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah
tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata (Robbins dan
Coulter, 2002) dari gambar di atas menunjukkan bahwa manajemen adalah suatu
keadaan terdiri dari proses yang di tunjukkan oleh garis, mengarah kepada
proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana
keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai
suatu tujuan organisasi. Usaha-usaha terorganisasi yang di arahkan dan di atur
oleh orang-orang yang bertanggung jawab menjalankan fungsi-fungsi perencanaan,
penataan, kepemimpinan, dan pengendalian telah ada sejak ribuan tahun silam. B.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian manajemen ?
2. Bagaimana manajemen sebagai suatu bidang pengetahuan ?
3. Bagaimana sejarah dari tokoh manajemen ?
C.
TUJUAN
1. Agar kita bisa lebih meningkatkan kemampuan dan keterampilan.
2. Agar kita dapat memahami manajemen dalam mencapai tujuan organisasi yang
efektif dan efisien.
BAB II PEMBAHASAN A.
PENGERTIAN MANAJEMEN
Beberapa
pengertian manajemen menurut para ahli :1. Menurut Horold Koontz dan Cyril
O'donnel :
Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui
kegiatan orang lain.2.
Menurut R. Terry :
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan
melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.3.
Menurut Lawrence A. Appley :
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha
orang lain.4.
Menurut Drs. Oey Liang Lee :
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.5.
Menurut James A.F. Stoner :
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan
sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan sebelumnya.6.
Menurut Mary Parker Follet :
Manajemen
adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain
dibutuhkan keterampilan khusus. 7.
Menurut Hilman :
Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang
lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.8.
Menurut Encylopedia of the Social Sience :
Manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan
tertentu diselenggarakan dan diawasi.9.
Menurut G.R. Terry :
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan
bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan
organisasional atau maksud-maksud yang nyata.10. Menurut Ricky W. Griffin :
Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals)
secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai
dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan
secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.11.Menurut Henry Fayol :
Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang,
mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.12.Menurut Chaster I Bernard :
Manajemen yaitu seni dan ilmu.13.Menurut Federick Winslow Taylor :
Manajemen adalah Suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk menghadapi
setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan (dan organisasi
lain)atau setiap system kerjasama manusia dengan sikap dan jiwa seorang sarjana
dan dengan menggunakan alat-alat perumusan.14. Menurut Lyndak F. Urwick :
Manajemen adalah Forecasting (meramalkan), Planning Orga-nizing
(perencanaan Pengorganisiran), Commanding (memerintahklan), Coordinating
(pengkoordinasian) dan Controlling (pengontrolan). 15.Menurut Prof. Eiji Ogawa :
Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan Pengendalian
kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh
organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk
kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.16.Menurut Dr. Ahuja :
Manajemen adalah pihak yang menawarkan jasa untuk segi bidang yang
berhubungan dengan bidang manajemen.17.Menurut Renville Siagian :
Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergarak dalam bidang jasa
pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli tyerlatih serta berpengalaman.18.Menurut Dr. Bennett N.B Silalahi, M.A :
Manajemen adalah suatu ilmu perilaku yang mencakup aspek sosial eksak
tidak dari tanggungjawab keselamatan dan kesehatan kerja baik dari segi
perencanaan.19.Menurut William H. Newman :
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil
tertentu melalui orang lain.20.Menurut Drs. Oey :
Manajemen adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengontrolan.
B.
SEJARAH MANAJEMEN
MANAJEMEN SEBAGAI
ILMU, SENI, DAN PROFESI1.
MANAJEMEN SEBAGAI SENI
Manajemen sebagai praktik diakui sebagai suatu seni. Seni adalah
pengetahuan cara mengerjakan untuk mencapai suatu hasil yang konkrit dan di
inginkan. Seni adalah keterampilan yang dikuasai dengan latihan sesuai dengan
sifat-sifat kepribadian orang bersangkutan, kemampuan kreatif individu dengan
keterampilan dalam pelaksanaan kerja, bakat pribadi dan keterampilan. Cara
meningkatkan seni manajemen sama dengan cara meningkatkan seni yang lain yaitu
melalui pelatihan dan pengalaman dan akan lebih baik lagi jika memiliki bakat
karena pembawaan kodrati. Manajer harus memiliki senibermanajemen yang tidak
lain merupakan bakat pribadi atau keterampilan untuk mengerjakan tugas.
Seni adalah usaha manusiawi yang paling
kreatif. Jika kerjasama yang terorganisasi secara efisien dan efektif di hargai
dan di anggap penting, maka bermanajemen merupakan seni yang paling penting
dari semua seni. Tingkat seni yang di miliki seseorang memungkinkan orang
tersebut menunjukkan penampilan yang khas di bandingkan dengan orang lain yang
tidak memiliki seni. Bahkan tujuan organisasi relative dapat dicapai secara
efektif dan efisien apabila manajer memiliki keterampilan manajerial.
Manajer yang mencoba melaksanakan
manajemen tanpa teori dan tanpa pengetahuan yang membentuk teori itu harus
percaya pada keberuntungan, naluri, atau kebiasaan masa lalu. Tetapi dengan
pengetahuan yang terorganisir dan metode ilmiah, manajer memiliki kesempatan
yang jauh lebih baik untuk suatu pemecahan masalah manajemen yang baik dan
dapat di laksanakan. Tetapi hanya pengetahuan prinsip dan teori (ilmu) tidak
akan menjamin praktik yang berhasil sebab orang harus tahu bagaimana memakainya
(seni atau keterampilan) karena tidak ada ilmu dimana segala-galanya diketahui
dan semua hubungan telah dibuktikan, maka ilmu tidak dapat menjadi alat
komprehensif.
2. MANAJEMEN SEBAGAI ILMU
Ilmu adalah pengetahuan yang diorganisasi.
Karakteristik esensial dari setiap ilmu adalah bahwa pengetahuan yang
disistematisir melalui penerapan metode ilmiah. Pengetahuan yang menggunakan
metode ilmiah dapat di kategorikan sebagai ilmu. Pengetahuan yang yang telah di
sistematisir tersebut dapat di gunakan untuk mendeskripsikan, menjelaskan, dan
memprediksifenomena empiris. Jika manajemen semata-mata di artikan sebagai
seni, maka akan sulit untuk menyusun pengetahuan manajemen secara sistematis
dan akan sukar mengajarkannya kepada orang lain dan menjelaskan fenomena
manajerial dengan menggunakan metode ilmiah. Manajemen mengandung aspek
tertentu yang mempunyai kekuatan orientasi ilmiah. Manajemen dapat disebut
sebagai ilmu karena ia menggunakan metode ilmiah dan teori dalam menjelaskan
fenpmena manajerial. Dalam lapangan manajemen, peranan dari teori adalah
memberikan satu sarana tentang pengklasifikasian pengetahuan manajemen
signifikan dan bersangkutan.Legitimasi manajemen sebagai ilmu atau badan
pengetahuan baru berkembang pada awal abad 20, yang dirintis oleh Fredrick
Winslow Taylor dan Henri Fayol. Taylor misalnya dalam buku manajemen ilmiah
menyusun gagasan untuk meningkatkan produktifitas kerja dengan menerapkan
metode-metode ilmiah . luther gullick sebagai kontibutor dan pelopor pendekatan
proses manajemen juga mengakui manajemen sebagai bidang pengetahuan yang secara
sistematik berusaha untuk memahami mengapa dan bagaimana orang-orang
bekerjasama untuk mencapai sasaran dan menjadikan system kerjasama ini lebih
berguna bagi kemanusiaan. Menurut Gullick manajemen memenuhi syarat sebagai
bidang pengetahuan atau ilmu karena manajemen telah di pelajari beberapa waktu
dan di susun menjadi serangkaian teori walaupun teori tersebut masih terlalu
umum dan subjektif. Gullick yakin, bahwa bidang manajemen akan benar-benar
menjadi suatu ilmu kalau tori mampu menuntun manajer untuk menentukan apa yang
harus mereka lakukan dalam situasi tertentu dan memungkinkan mereka dapat meramalkan
akibat dari tindakan-tindakannya.Oleh karena itu, manajemen merupakan suatu badan
pengetahuan yang dapat di pelajari dan di ajarkan dan bahkan telah di
institusionalisasi menjadi disiplin akademik dalam pendidikan formal di
sekolah, institute, atau universitas. Juga telah menjadi materi yang di berikan
di lembaga-lembaga pendidikan atau pelatihan manajemen. Dengan demikian,
pengetahuan manajemen atau penguasa ilmu manajemen dapat di tingkatkan melalui
penelusuran buku-buku manajemen (yang didalamnya terdapat teori, metode, dan
pendekatan) dan pendidikan formal termasuk observasi empiris tentang fenomena
kerjasama organisasional.Karena manajemen merupakan kombinasi dari ilmu dan
seni, maka untuk menjadi manajer efektif , harus memiliki seni atau keterampilan
manajemen dan ilmu atau pengetahuan tentang manajemen. Umumnya manajer efektif
cenderung menggunakan pendekatan ilmiah dalam strategi formulasi, sedangkan
dalam strategi implementasi dan evaluasi, bagaimanapun, manajer harus juga
menggunakan seni manajemen. Manajemen hanya mungkin dapat di laksanakan secara
benar jika manajer memiliki ilmu sebagai landasan untuk bertindak secara
rasional dan seni manajemen sebagai landasan untuk bertindak secara intuitif.
Dengan demikian,kunci untuk manajemen yang sukses adalah kemampuan memadukan
secara bersama-sama antara ilmu atau pengetahuan, seni atau keterampilan, dan
pikiran sehat ke dalam apa yang di sebut kerangka kerja yang dapat di kerjakan. 3. MANAJEMEN SEBAGAI PROFESI
Seni dan pengetahuan ada
hubungannya dengan profesi. Berbagai orang yang menguasai seni tertentu
cenderung mempunyai profesi tertentu juga. Misalnya orang yang menguasai seni
tari mempunyai profesi sebagai penari. Demikian juga orang yang menguasai ilmu
tertentu dan bekerja dengan ilmu tersebut mempunyai profesi tertentu. Misalnya
profesi orang yang menguasai ilmu hokum dan terjun dalam praktik disebut
sebagai lawyer, profesi orang yang menguasai ilmu teknik disebut enginieer,
untuk ilmu kedokteran disebut physician. Profesi dapat di definisikan sebagai
jenis pekerjaan spesialisasi yang di praktikkan dengan penggunaan
pengetahuanyang klasifikasi dan istilah yang umum, serta memerlukan tolak ukur
praktik dan kode etik yang di tetapkan
oleh suatu badan yang diakui. Bagaimana dengan orang yang
menguasai seni dan pengetahuan manajemen dan yang bekerja dalam bidang kegiatan
manajerial? edgar H. schein mengatakan bahwa manajemen adalah satu profesi
karena manajemen memperlihatkan tiga kualitas esensial dari satu profesi dan
hal tersebut menjadi klaim manajemen untuk status professional. Kriteria
pertama adalah the existence of a set of general princeples to guide decision
making. Manajemen memiliki prinsip-prinsip, meskipun prinsip-prinsip tersebut
tidak aplikabel secara universal. Misalnya, dari semua yang dialami manajer
percaya bahwa mereka harus melakukan promosi dari dalam. Atinya, harus
memberikan prioritas pertama kepada pegawai yang ada sebelum melihat pada calon
dari luar. Kedua, dalam profesi,
status is achieved through accomplishment, not through, favoritism orpolitical
advantage. Berdasarkan keahlian artinya status sebagai manajer di capai karena
prestasi yang dicapai, bukan oleh factor-faktor lain yang tidak ada hubungannya
dengan pekerjaannya atau jabatan yang didudukinya, misalnya spoilsystem,
favoritism. Status tersebut dicapai karena ia memiliki pengetahuan manajemen
yang dicapai dalam suatu pendidikan formal dan keterampilan manajemen yang
diperoleh melalui pelatihan. Ketiga, professionals are
guided by a stated code of ethics. Artinya, ada tuntunan yang mengatur perilaku
para manajer yang harus di taati sepenuhnya dan dimaksudkan untuk melindungi
klien mereka. Meskipun demikian standar perilaku manajerial secara luas juga
diatur berdasarkan etika individual. Dalam hal melindungi klien, maka para
manajer tidak semata-mata menggunakan atau memanfaatkan pekerjaan mereka untuk
kepentingan atau keuntungan pribadi tetapi dituntut memiliki komitmen pribadi
untuk melakukan dedikasi dan pengabdian social sebagai tanggung jawab social.
Dimensi lain dari profesi ialah memiliki asosiasi. Artinya para professional
terhimpun dalam suatu asosiasi, sehingga dalam melakukan aktivitasnya
mendapatlegitimasi dari pemerintah, masyarakat, dan lingkungan. Jadi, kecenderungan dewasa
ini menunjukkan pertanda bahwa manajemen sedang bergerak kearah peningkatan
identitas sebagai profesi, meskipun menurut megginson, mosley, pietri belum
dapat diklasifikasikan sebagai “the strictest sense of the word”.
Perkembangan pendidikan formal dengan program gelar dan nongelar serta
munculnya lembaga pelatihan manajemen untuk mengembangkan kapabilitas
manajerial para manajer dan yang menyebar luaskan dan mengajarkan pengetahuan
manajemen dan keterampilan manajerial merupakan tanda profesionalisme
manajemen. Dewasa ini para
professional manajemen atau manajer juga telah memiliki asosiasi, misalnya the
internasional management council (IMC) the national management association
(NMA) di amerika serikat dan memiliki kode etik. Di amerika juga terdapat satu
lembaga yang disebut the institute of certified professional managers (ICPM)
yang bertujuan untuk :·
Mengekui manajemen sebagai satu
profesi.
·
Memberi arah untuk study dalam lapangan
supervisori dan manajerial.
·
Memberi satu kritik, evaluasi dari
kompetensi manajerial.
·
Mengakui kompetensi pertunjukkan dalam
pengalaman manajerial.
C.
TOKOH-TOKOH MANAJEMEN
1.
FREDERICK WINSLOW TAYLOR
Nama : Frederick Winslow TaylorTempat lahir : Germantown, Philadelphia,
PennsylvaniaTanggal lahir : 20
Maret 1856 Frederick Winslow Taylor (1856-1915) adalah bapak manajemen ilmiah. Saat
bekerja di perusahaan Midvale dan Bthlehem steel company diPennsylvania,A.S.
Taylor menyaksikan banyak sekali ketidakefisienan (inefisiensi). Ia berupaya
menciptakan sebuah revolusi mental di kalangan para pekerja dan para manajer
dengan cara mendefinisikan berbagai panduan yang jelas untuk meningkatkan
efisiensi produksi.Teori manajemen modern lahir pada tahun 1911, pada tahun inilah karya
F.W.Taylor yang berjudul PRINCIPLES OF
SCIENTIFIC MANAGEMENT (prinsip-prinsip manajemen ilmiah) pertama kali di
terbitkan oleh pemikiran-pemikiran F.W.Taylor. pendapatan pekerjaan dan semangat kerja karyawan. Adapun filsafat Taylor
memiliki 4 prinsip yang ditetapkan yaitu :a.
Pengembangan manajemen ilmiah secara
benar.
b. Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan rnenempatkan pekerjaan yang
cocok untuk satu pekerjaan.
c. Adanya pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para pekerja.
d. Kerjasama yang baik antara manajernen dengan pekerja.
2.
FRANK dan LILLIAN GILBRETH
Nama : Frank Bunker GilbrethLahir :7 Juli 1868Meninggal :14 Juni 1924 (umur 56) Frank Gilbreth (1868-1924) adalah seorang kontraktor kontruksi kawakan,
dan istrinya Lillian seorang psikolog, menelah berbagai cara kerja untuk
menghilangkan inefisiensi pada pergerakan tangan dan tubuh manusia (hand and
body motion) pasangan ini juga
bereksperimen dengan desain dan pemakaian alat dan perangkat yang tepat untuk
mengoptimalkan kinerja pelaksanaan pekerjaan.Banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh manajemen ilmiah, namun satu
hal penting dilupakan oleh manajemen ini, yaitu kebutuhan sosial manusia dalam
berkelompok, karena terlalu mengutamakan keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan
fisik perusahaan dan pekerjaan. Aliran ini melupakan kepuasan pekerjaan pekerja
sebagai manusia biasa.Perhatian Lilian Gilbreth tertuju pada aspek manusia dari kerja dan
perhatian suamianya pada efisiensi -yaitu usaha untuk menemukan cara
satu-satunya yang terbaik dalam melaksanakan tugas tertentu. Dalam menerapkan prinsip-prinsip
manajemen ilmiah, harus memandang para pekerja dan mengertikepribadian serta
kebutuhan mereka. Ketidakpuasan di antara pekerja karena kurang adanya
perhatian dari pihak manajemen terhadap pekerja. 3. HENRI FAYOL
Nama: Hendri FayolTanggal lahir: 29 July 1841Tempat lahir: Istanbul, TurkiFayol (1841-1925) adalah orang yang
pertama kalinya mencetuskan lima fungsi yang harus di jalankan seorang manajer:1.
Perencanaan (planning)
2.
Penataan (organizing)
3.
Penugasan (commanding)
4.
Koordinasi (coordinating)
5.
Pengendalian (controlling)
Henry Fayol mengarang buku
“General and Industrial management”. Pada tahun 1916, dengan sebutan teori
manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja,
disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga
beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam bentuk
cetak biru. Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan
oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang
tepat. Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang
bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan
yang dapat diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang
telah dirumuskan. Fayol memiliki 14 prinsip
manajemen yaitu :1.
Pembagian kerja (Division of labor), yaitu
sernakin mengkhusus manusia dalam pekerjaannya, semakin efisien kerjanya,
seperti terdapat pada ban berjalan.
2.
Otoritas dan tanggung jawab (Authority
and Responsibility) diperoleh melalui perintah dan untuk dapat memberi perintah
haruslah dengan wewenang formil. Walaupun demikian wewenang pribadi dapat
mernaksa kepatuhan orang lain.
3.
Disiplin (discipline), dalam arti
kepatuhan anggota organisasi terhadap aturan dan kesempatan. Kepemimpinan yang
baik berperan penting bagi kepatuhan ini dan juga kesepakatan yang ad ii,
seperti penghargaan terhadap prestasi serta penerapan sangsi hukum secara adil
terhadap yang menyimpang.
4.
Kesatuan komando (Unity of commad),
yang berarti setiap karyawan hanya menerima perintah kerja dari satu orang dan
apabila perintah itu datangnya dari dua orang atasan atau lebih akan timbul
pertentangan perintah dan kerancuan wewenang yang harus dipatuhi.
5.
Kesatuan pengarahan (unity of
Direction), dalam arti sekelompok kegiatan yang mempunyai tujuan yang sarna
yang harus dipimpin oleh seorang manajer dengan satu rencana kerja.
6.
Menomorduakan kepentingan perorangan
terhadap terhadap kepentingan umum (Subordination of Individual interest to
general interes), yaitu kepentingan perorangan dikalahkan terhadap kepentingan
organisasi sebagai satu keseluruhan.
7.
Renumerasi Personil (Renumeration of
personnel), dalam arti imbalan yang adil bagi karyawan dan pengusaha.
8.
Sentralsiasi (Centralisation), dalam
arti bahwa tanggung jawab akhir terletak pada atasan dengan tetap memberi
wewenang memutuskan kepada bawahan sesuai kebutuhan, sehingga kemungkinan
adanya desentralisasi.
9.
Rantai Skalar (Scalar Chain), dalam
arti adanya garis kewenangan yang tersusun dari tingkat atas sampai ke tingkat
terendah seperti tergambar pada bagan organisasi.
10. Tata-tertib (Order), dalam arti terbitnya penempatan barang dan orang
pada tempat dan waktu yang tepat.
11. Keadilan (Equity), yaitu adanya sikap persaudaraan keadilan para manajer
terhadap bawahannya.
12. Stabilitas masa jabatan
(Stability of Penure of Personal) dalam arti tidak banyak pergantian karyawan
yang ke luar masuk organisasi.
13. Inisiatif (Initiative), dengan memberi kebebasan kepada bawahan untuk
berprakarsa dalam menyelesaikan pekerjaannya walaupun akan terjadi
kesalahan-kesalahan.
14. Semangat Korps (Esprit de Corps), dalam arti meningkatkan semangat
berkelompok dan bersatu dengan lebih banyak menggunakan komunikasi langsung
daripada komunikasi formal dan tertulis.
4.
MAX WABER
Max waber adalah seorang sosiolog berkebangsaan
jerman yang mendalami bidang organisasi. Ia menulis gagasan-gagasannya pada
tahun 1900an, dan mengembangkan sebuah teori mengenai struktur otoritas dan
hubungan-hubungan kewenangan berdasarkan sebuah model organisasi ideal, yang di
namakan birokrasi suatu bentuk organisasi yang di cirikan oleh adanya pembagian
kerja (division of labour) yang jelas, kepemimpinan yang tegas, arahan-arahan
dan aturan-aturan yang lugas, serta hubungan antar individu tidak bersifat
pribadi. 5.
Robert Owen
Nama : Robert OwenLahir : Newton, Wales pada tanggal 14 Mei 1771 Robert Owen (1771-1858) adalah orang yang menentang
praktek-praktek memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja
13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu,
beliau mengajukan adanya perbaikan temadap kondisi kerja ini.
Pada tahun-tahun awal revolusi industri, ketika
para pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya, Owen melihat rneningkatkan
kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak,
mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan pabrik,
mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang
layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal,
dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan hidup dan
pabrik rnenjadi menarik. Sebab itu, beliau disebut “Bapak Personal Manajemen
Modem”. Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya,
investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai
perbaikan kondisi kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk meningkatkan
produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga secara
terbuka. 6.
Oliver Sheldon
Oliver Sheldon (1894-1951) adalah Filsafat
manajemen yang pertama kali ditulis dalam bukunya pada tahun 1923, yang
menekankan tentang adanya tanggung jawab sosial dalam dunia , usaha, sehingga
etika sarna pentingnya dengan ekonomi alam manajemen, dalam arti melakukan pelayanan
barang dan jasa yang tepat dengan harga yang wajar kepada masyarakat. Manajemen
juga harus memperlakukan pekerja dengan adil dan jujur. Beliau menggabungkan
nilai-nilai efisiensi manajemen ilmiah dengan etika pelayanan kepada
masyarakat. Ada 3 prinsip dari Oliver, yaitu :1. Kebijakan, keadaan dan metoda industri haruslah sejalan dengan
kesejahteraan masyarakat.
2. Manajemen seharusnyalah mampu menafsirkan sangsi moral tertinggi
masyarakat sebagai keseluruhan yang memberi makna praktis terhadap gagasan keadilan
sosial yang diterima tanpa prasangka oleh masyarakat.
3. Manajemen dapat mengambil prakarsa guna meningkatkan standar etika yang
umum dan konsep keadilan sosial.
7.
Charles Babbage
Charles Babbage (1792-1871) adalah seorang guru
besar matematika yang tertarik pada usaha penilaian efisiensi pada operasional
suatu pabrik, dengan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah agar terwujud
peningkatan produktivitas dan penurunan biaya. Beliau pertarna kali mengusulkan
adanya pembagian kerja berdasarkan spesialisasi pekerjaan yang sesuai dengan
keterampilan tertentu, sehingga pekerjaan dibuat rutin dan lebih mudah dapat
dikendalikan dengan alat kalkulator. Babbage merupakan penemu kalkulator
mekanis pada tahun 1822, yang disebut “rnesin penambah dan pengurang (Difference
Machine)”, Prinsip–prinsip dasamya digunakan pada mesin-mesin hitung hampir
seabad kemudian. Pada tahun 1833 beliau menyusun sebuah Mesin analitis
(Analysical Machine), yaitu sebuah komputer otomatis dan merupakan dasar
komputer modern, sehingga beliau sering dinamakan Bapak Komputer”.Tulisannya dituangkan dalam bukunya yang berjudul
“On the Economy Of Machinery and Manufactures” (1832). Beliau juga tertarik
pada prinsip efisiensi dalam pembagian tugas dan perkembangan prinsip-prinsip
ilmiah, untuk menentukan seorang manajer harus memakai fasilitas, bahan, dan
tenaga kerja supaya rnendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Disamping itu
Babbage sangat memperhatikan faktor manusia, dia menyarankan sebaiknya ada
semacam sistem pembagian keuntungan antara pekerja dan pemilik pabrik, sehingga
para pekerja memperoleh bagian keuntungan pabrik, apabila mereka ikut
menyumbang dalam peningkatan produktivitas. Beliau menyarankan para pekerja
selayaknya menerirna pembayaran tetap atas dasar sifat pekerjaan mereka, ditambahkan
dengan pembagian keuntungan, dan bonus untuk setiap saran yang mereka berikan
dalam peningkatkan produktivitas.
BAB IIIPENUTUP A. KESIMPULAN
Manajemen
adalah suatu kegiatan yang di lakukan oleh manajer pada setiap tingkatan
organisasional. Definisi popular dari manajemen adalah berkerja bersama dan
melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasional. Bekerja bersama dan
atau melalui orang lain menuntut kerja tim (teamwork), delegasi (delegation),
dan hasil (results).Ø Pengertian
manajemen menurut para ahli
Ada
beberapa pendapat manajemen menurut para ahli di antaranya yaitu :1. Menurut
Horold Koonts dan Cyril O’donnel
2. Menurut R.
Terry
3. Menurut
Lawrence A. Apple
4. Menurut Drs.
Oey Liang Lee
5. Menurut
James A.F. Stoner
6. Menurut Mary
Parker Follet
7. Menurut
Hilman
8. Menurut
Encylopedia of the social sience
9. Menurut G.R.
Terry
10. Menurut Ricky W. Griffin
11. Menurut
Henry Fayol
12. Menurut
Chaster I Bernand
13. Menurut
Federick Winslow Taylor
14. Menurut
Lyndak F. Urwick
15. Menurut
Prof. Eiji Ogawa
16. Menurut Dr.
Ahuja
17. Menurut Renville
Siagan
18. Menurut Dr.
Bennett N.B Silalahi, M.A
19. Menurut
William H. Hermawan
20. Menurut Dr.
Oey
Ø Sejarah manajemen
sebagai ilmu, seni, dan profesi.
Manajemen
adalah ilmu, seni, dan profesi. Seni manajemen berkembang melalui pengalaman
praktik sedangkan ilmu dan pengetahuan manajemen di dapat baik dari penddidikan
formal maupun pelatihan. Perpaduan antara kedduanya akan membuat seseorang
menjadi manajer professional. Ø Tokoh-tokoh
manajemen
Ada beberapa
tokoh manajemen, yaitu :1. Frederick
Winslow Taylor
2. Frank dan
Lillian Gilbreth
3. Henry Fayol
4. Max Waber
5. Robert Owen
6. Oliver
Sheldon
7. Charles
Babbage
B.
SARAN
Hendaknya
pembaca jika menjadi seorang pemimpin dalam suatu organisasi dapat mengambil
keputusan yang tepat dan menerapkan gaya kepmimpinan yang sesuai dengan situasi
dengan berbagai pertimbangan yang telah diperhitungkan secara matang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar