Sabtu, 12 Maret 2016

MAKALAH ASAS MANAJEMEN

                                                                                               BAB I                                                                                            PENDAHULUAN A.     LATAR BELAKANG
              sesungguhnya tidak ada bidang yang lebih utama dari kegiatan manusia dari bermanajemen. Dengan manajemen maka tujuan kerjasama organisasional dapat dicapai secara efektif dan efisien. Tetapi ketika di Tanya, apakah manajemen itu akan di temukan definisi yang bervariasi dan belum ada satupun definisi manajemen yang dapat di terima secara universal. varientas definisi manajemen terjadi karena manajemen dapat di definisikan dari berbagai sudut pandang dan tekanan sesuai dengan latar belakang teoritik dan pengalaman praktik dari definisi.          Kata manajemen dari bahasa Prancis kuno management, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan di terima secara universal. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti mengendalikan, terutamanya mengendalikan kuda yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti tangan. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa prancis manege yang berarti kepemilikan kuda (yang berasal dari bahasa inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah inggris ini juga berasal dari bahasa Italia.            Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata (Robbins dan Coulter, 2002) dari gambar di atas menunjukkan bahwa manajemen adalah suatu keadaan terdiri dari proses yang di tunjukkan oleh garis, mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Usaha-usaha terorganisasi yang di arahkan dan di atur oleh orang-orang yang bertanggung jawab menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, penataan, kepemimpinan, dan pengendalian telah ada sejak ribuan tahun silam. B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana pengertian manajemen ?
2.      Bagaimana manajemen sebagai suatu bidang pengetahuan ?
3.      Bagaimana sejarah dari tokoh manajemen ?
  C.      TUJUAN
1.      Agar kita bisa lebih meningkatkan kemampuan dan keterampilan.
2.      Agar kita dapat memahami manajemen dalam mencapai tujuan organisasi yang efektif dan efisien.
   
                                                                                                                  BAB II                                                                                                       PEMBAHASAN A.     PENGERTIAN MANAJEMEN
Beberapa pengertian manajemen menurut para ahli :1.  Menurut Horold Koontz dan Cyril O'donnel :
Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.2.     Menurut R. Terry :
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.3.     Menurut Lawrence A. Appley :
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.4.      Menurut Drs. Oey Liang Lee :
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.5.      Menurut James A.F. Stoner :
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.6.     Menurut Mary Parker Follet :
Manajemen adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus.  7.     Menurut Hilman :
Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.8.     Menurut Encylopedia of the Social Sience :
Manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.9.      Menurut G.R. Terry :
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.10. Menurut Ricky W. Griffin :
Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.11.Menurut Henry Fayol :
Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.12.Menurut Chaster I Bernard :
Manajemen yaitu seni dan ilmu.13.Menurut Federick Winslow Taylor :
Manajemen adalah Suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan (dan organisasi lain)atau setiap system kerjasama manusia dengan sikap dan jiwa seorang sarjana dan dengan menggunakan alat-alat perumusan.14. Menurut Lyndak F. Urwick :
Manajemen adalah Forecasting (meramalkan), Planning Orga-nizing (perencanaan Pengorganisiran), Commanding (memerintahklan), Coordinating (pengkoordinasian) dan Controlling (pengontrolan).   15.Menurut Prof. Eiji Ogawa :
Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.16.Menurut Dr. Ahuja :
Manajemen adalah pihak yang menawarkan jasa untuk segi bidang yang berhubungan dengan bidang manajemen.17.Menurut Renville Siagian :
Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergarak dalam bidang jasa pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli tyerlatih serta berpengalaman.18.Menurut Dr. Bennett N.B Silalahi, M.A :
Manajemen adalah suatu ilmu perilaku yang mencakup aspek sosial eksak tidak dari tanggungjawab keselamatan dan kesehatan kerja baik dari segi perencanaan.19.Menurut William H. Newman :
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain.20.Menurut Drs. Oey :
Manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengontrolan.
  
 B.     SEJARAH MANAJEMEN
MANAJEMEN SEBAGAI ILMU, SENI, DAN PROFESI1.     MANAJEMEN SEBAGAI SENI
Manajemen sebagai praktik diakui sebagai suatu seni. Seni adalah pengetahuan cara mengerjakan untuk mencapai suatu hasil yang konkrit dan di inginkan. Seni adalah keterampilan yang dikuasai dengan latihan sesuai dengan sifat-sifat kepribadian orang bersangkutan, kemampuan kreatif individu dengan keterampilan dalam pelaksanaan kerja, bakat pribadi dan keterampilan. Cara meningkatkan seni manajemen sama dengan cara meningkatkan seni yang lain yaitu melalui pelatihan dan pengalaman dan akan lebih baik lagi jika memiliki bakat karena pembawaan kodrati. Manajer harus memiliki senibermanajemen yang tidak lain merupakan bakat pribadi atau keterampilan untuk mengerjakan tugas.
         Seni adalah usaha manusiawi yang paling kreatif. Jika kerjasama yang terorganisasi secara efisien dan efektif di hargai dan di anggap penting, maka bermanajemen merupakan seni yang paling penting dari semua seni. Tingkat seni yang di miliki seseorang memungkinkan orang tersebut menunjukkan penampilan yang khas di bandingkan dengan orang lain yang tidak memiliki seni. Bahkan tujuan organisasi relative dapat dicapai secara efektif dan efisien apabila manajer memiliki keterampilan manajerial.
         Manajer yang mencoba melaksanakan manajemen tanpa teori dan tanpa pengetahuan yang membentuk teori itu harus percaya pada keberuntungan, naluri, atau kebiasaan masa lalu. Tetapi dengan pengetahuan yang terorganisir dan metode ilmiah, manajer memiliki kesempatan yang jauh lebih baik untuk suatu pemecahan masalah manajemen yang baik dan dapat di laksanakan. Tetapi hanya pengetahuan prinsip dan teori (ilmu) tidak akan menjamin praktik yang berhasil sebab orang harus tahu bagaimana memakainya (seni atau keterampilan) karena tidak ada ilmu dimana segala-galanya diketahui dan semua hubungan telah dibuktikan, maka ilmu tidak dapat menjadi alat komprehensif.
    2.  MANAJEMEN SEBAGAI ILMU
Ilmu adalah pengetahuan yang diorganisasi. Karakteristik esensial dari setiap ilmu adalah bahwa pengetahuan yang disistematisir melalui penerapan metode ilmiah. Pengetahuan yang menggunakan metode ilmiah dapat di kategorikan sebagai ilmu. Pengetahuan yang yang telah di sistematisir tersebut dapat di gunakan untuk mendeskripsikan, menjelaskan, dan memprediksifenomena empiris. Jika manajemen semata-mata di artikan sebagai seni, maka akan sulit untuk menyusun pengetahuan manajemen secara sistematis dan akan sukar mengajarkannya kepada orang lain dan menjelaskan fenomena manajerial dengan menggunakan metode ilmiah. Manajemen mengandung aspek tertentu yang mempunyai kekuatan orientasi ilmiah. Manajemen dapat disebut sebagai ilmu karena ia menggunakan metode ilmiah dan teori dalam menjelaskan fenpmena manajerial. Dalam lapangan manajemen, peranan dari teori adalah memberikan satu sarana tentang pengklasifikasian pengetahuan manajemen signifikan dan bersangkutan.Legitimasi manajemen sebagai ilmu atau badan pengetahuan baru berkembang pada awal abad 20, yang dirintis oleh Fredrick Winslow Taylor dan Henri Fayol. Taylor misalnya dalam buku manajemen ilmiah menyusun gagasan untuk meningkatkan produktifitas kerja dengan menerapkan metode-metode ilmiah . luther gullick sebagai kontibutor dan pelopor pendekatan proses manajemen juga mengakui manajemen sebagai bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha untuk memahami mengapa dan bagaimana orang-orang bekerjasama untuk mencapai sasaran dan menjadikan system kerjasama ini lebih berguna bagi kemanusiaan. Menurut Gullick manajemen memenuhi syarat sebagai bidang pengetahuan atau ilmu karena manajemen telah di pelajari beberapa waktu dan di susun menjadi serangkaian teori walaupun teori tersebut masih terlalu umum dan subjektif. Gullick yakin, bahwa bidang manajemen akan benar-benar menjadi suatu ilmu kalau tori mampu menuntun manajer untuk menentukan apa yang harus mereka lakukan dalam situasi tertentu dan memungkinkan mereka dapat meramalkan akibat dari tindakan-tindakannya.Oleh karena itu, manajemen merupakan suatu badan pengetahuan yang dapat di pelajari dan di ajarkan dan bahkan telah di institusionalisasi menjadi disiplin akademik dalam pendidikan formal di sekolah, institute, atau universitas. Juga telah menjadi materi yang di berikan di lembaga-lembaga pendidikan atau pelatihan manajemen. Dengan demikian, pengetahuan manajemen atau penguasa ilmu manajemen dapat di tingkatkan melalui penelusuran buku-buku manajemen (yang didalamnya terdapat teori, metode, dan pendekatan) dan pendidikan formal termasuk observasi empiris tentang fenomena kerjasama organisasional.Karena manajemen merupakan kombinasi dari ilmu dan seni, maka untuk menjadi manajer efektif , harus memiliki seni atau keterampilan manajemen dan ilmu atau pengetahuan tentang manajemen. Umumnya manajer efektif cenderung menggunakan pendekatan ilmiah dalam strategi formulasi, sedangkan dalam strategi implementasi dan evaluasi, bagaimanapun, manajer harus juga menggunakan seni manajemen. Manajemen hanya mungkin dapat di laksanakan secara benar jika manajer memiliki ilmu sebagai landasan untuk bertindak secara rasional dan seni manajemen sebagai landasan untuk bertindak secara intuitif. Dengan demikian,kunci untuk manajemen yang sukses adalah kemampuan memadukan secara bersama-sama antara ilmu atau pengetahuan, seni atau keterampilan, dan pikiran sehat ke dalam apa yang di sebut kerangka kerja yang dapat di kerjakan.  3.     MANAJEMEN SEBAGAI PROFESI
         Seni dan pengetahuan ada hubungannya dengan profesi. Berbagai orang yang menguasai seni tertentu cenderung mempunyai profesi tertentu juga. Misalnya orang yang menguasai seni tari mempunyai profesi sebagai penari. Demikian juga orang yang menguasai ilmu tertentu dan bekerja dengan ilmu tersebut mempunyai profesi tertentu. Misalnya profesi orang yang menguasai ilmu hokum dan terjun dalam praktik disebut sebagai lawyer, profesi orang yang menguasai ilmu teknik disebut enginieer, untuk ilmu kedokteran disebut physician. Profesi dapat di definisikan sebagai jenis pekerjaan spesialisasi yang di praktikkan dengan penggunaan pengetahuanyang klasifikasi dan istilah yang umum, serta memerlukan tolak ukur praktik dan kode etik  yang di tetapkan oleh suatu badan yang diakui.           Bagaimana dengan orang yang menguasai seni dan pengetahuan manajemen dan yang bekerja dalam bidang kegiatan manajerial? edgar H. schein mengatakan bahwa manajemen adalah satu profesi karena manajemen memperlihatkan tiga kualitas esensial dari satu profesi dan hal tersebut menjadi klaim manajemen untuk status professional. Kriteria pertama adalah the existence of a set of general princeples to guide decision making. Manajemen memiliki prinsip-prinsip, meskipun prinsip-prinsip tersebut tidak aplikabel secara universal. Misalnya, dari semua yang dialami manajer percaya bahwa mereka harus melakukan promosi dari dalam. Atinya, harus memberikan prioritas pertama kepada pegawai yang ada sebelum melihat pada calon dari luar.         Kedua, dalam profesi, status is achieved through accomplishment, not through, favoritism orpolitical advantage. Berdasarkan keahlian artinya status sebagai manajer di capai karena prestasi yang dicapai, bukan oleh factor-faktor lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaannya atau jabatan yang didudukinya, misalnya spoilsystem, favoritism. Status tersebut dicapai karena ia memiliki pengetahuan manajemen yang dicapai dalam suatu pendidikan formal dan keterampilan manajemen yang diperoleh melalui pelatihan.         Ketiga, professionals are guided by a stated code of ethics. Artinya, ada tuntunan yang mengatur perilaku para manajer yang harus di taati sepenuhnya dan dimaksudkan untuk melindungi klien mereka. Meskipun demikian standar perilaku manajerial secara luas juga diatur berdasarkan etika individual. Dalam hal melindungi klien, maka para manajer tidak semata-mata menggunakan atau memanfaatkan pekerjaan mereka untuk kepentingan atau keuntungan pribadi tetapi dituntut memiliki komitmen pribadi untuk melakukan dedikasi dan pengabdian social sebagai tanggung jawab social. Dimensi lain dari profesi ialah memiliki asosiasi. Artinya para professional terhimpun dalam suatu asosiasi, sehingga dalam melakukan aktivitasnya mendapatlegitimasi dari pemerintah, masyarakat, dan lingkungan.         Jadi, kecenderungan dewasa ini menunjukkan pertanda bahwa manajemen sedang bergerak kearah peningkatan identitas sebagai profesi, meskipun menurut megginson, mosley, pietri belum dapat diklasifikasikan sebagai “the strictest sense of the word”.
Perkembangan pendidikan formal dengan program gelar dan nongelar serta munculnya lembaga pelatihan manajemen untuk mengembangkan kapabilitas manajerial para manajer dan yang menyebar luaskan dan mengajarkan pengetahuan manajemen dan keterampilan manajerial merupakan tanda profesionalisme manajemen.         Dewasa ini para professional manajemen atau manajer juga telah memiliki asosiasi, misalnya the internasional management council (IMC) the national management association (NMA) di amerika serikat dan memiliki kode etik. Di amerika juga terdapat satu lembaga yang disebut the institute of certified professional managers (ICPM) yang bertujuan untuk :·         Mengekui manajemen sebagai satu profesi.
·         Memberi arah untuk study dalam lapangan supervisori dan manajerial.
·         Memberi satu kritik, evaluasi dari kompetensi manajerial.
·         Mengakui kompetensi pertunjukkan dalam pengalaman manajerial.
   C.      TOKOH-TOKOH MANAJEMEN
1.     FREDERICK  WINSLOW TAYLOR
Nama             : Frederick Winslow TaylorTempat lahir            : Germantown, Philadelphia, PennsylvaniaTanggal lahir : 20 Maret 1856 Frederick Winslow Taylor (1856-1915) adalah bapak manajemen ilmiah. Saat bekerja di perusahaan Midvale dan Bthlehem steel company diPennsylvania,A.S. Taylor menyaksikan banyak sekali ketidakefisienan (inefisiensi). Ia berupaya menciptakan sebuah revolusi mental di kalangan para pekerja dan para manajer dengan cara mendefinisikan berbagai panduan yang jelas untuk meningkatkan efisiensi produksi.Teori manajemen modern lahir pada tahun 1911, pada tahun inilah karya F.W.Taylor yang berjudul PRINCIPLES OF SCIENTIFIC MANAGEMENT (prinsip-prinsip manajemen ilmiah) pertama kali di terbitkan oleh pemikiran-pemikiran F.W.Taylor.  pendapatan pekerjaan dan semangat kerja karyawan. Adapun filsafat Taylor memiliki 4 prinsip yang ditetapkan yaitu :a.       Pengembangan manajemen ilmiah secara benar.
b.      Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan rnenempatkan pekerjaan yang cocok untuk satu pekerjaan.
c.       Adanya pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para pekerja.
d.      Kerjasama yang baik antara manajernen dengan pekerja.
 2.           FRANK dan LILLIAN GILBRETH
Nama : Frank Bunker GilbrethLahir  :7 Juli 1868Meninggal :14 Juni 1924 (umur 56) Frank Gilbreth (1868-1924) adalah seorang kontraktor kontruksi kawakan, dan istrinya Lillian seorang psikolog, menelah berbagai cara kerja untuk menghilangkan inefisiensi pada pergerakan tangan dan tubuh manusia (hand and body motion)  pasangan ini juga bereksperimen dengan desain dan pemakaian alat dan perangkat yang tepat untuk mengoptimalkan kinerja pelaksanaan pekerjaan.Banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh manajemen ilmiah, namun satu hal penting dilupakan oleh manajemen ini, yaitu kebutuhan sosial manusia dalam berkelompok, karena terlalu mengutamakan keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan dan pekerjaan. Aliran ini melupakan kepuasan pekerjaan pekerja sebagai manusia biasa.Perhatian Lilian Gilbreth tertuju pada aspek manusia dari kerja dan perhatian suamianya pada efisiensi -yaitu usaha untuk menemukan cara satu-satunya yang terbaik dalam melaksanakan tugas tertentu. Dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah, harus memandang para pekerja dan mengertikepribadian serta kebutuhan mereka. Ketidakpuasan di antara pekerja karena kurang adanya perhatian dari pihak manajemen terhadap pekerja.   3.  HENRI FAYOL
Nama: Hendri FayolTanggal lahir: 29 July 1841Tempat lahir: Istanbul, TurkiFayol (1841-1925) adalah orang yang pertama kalinya mencetuskan lima fungsi yang harus di jalankan seorang manajer:1.      Perencanaan (planning)
2.      Penataan (organizing)
3.      Penugasan (commanding)
4.      Koordinasi (coordinating)
5.      Pengendalian (controlling)
         Henry Fayol mengarang buku “General and Industrial management”. Pada tahun 1916, dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam bentuk cetak biru. Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang tepat. Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan.         Fayol memiliki 14 prinsip manajemen yaitu :1.       Pembagian kerja (Division of labor), yaitu sernakin mengkhusus manusia dalam pekerjaannya, semakin efisien kerjanya, seperti terdapat pada ban berjalan.
2.      Otoritas dan tanggung jawab (Authority and Responsibility) diperoleh melalui perintah dan untuk dapat memberi perintah haruslah dengan wewenang formil. Walaupun demikian wewenang pribadi dapat mernaksa kepatuhan orang lain.
3.      Disiplin (discipline), dalam arti kepatuhan anggota organisasi terhadap aturan dan kesempatan. Kepemimpinan yang baik berperan penting bagi kepatuhan ini dan juga kesepakatan yang ad ii, seperti penghargaan terhadap prestasi serta penerapan sangsi hukum secara adil terhadap yang menyimpang.
4.      Kesatuan komando (Unity of commad), yang berarti setiap karyawan hanya menerima perintah kerja dari satu orang dan apabila perintah itu datangnya dari dua orang atasan atau lebih akan timbul pertentangan perintah dan kerancuan wewenang yang harus dipatuhi.
5.      Kesatuan pengarahan (unity of Direction), dalam arti sekelompok kegiatan yang mempunyai tujuan yang sarna yang harus dipimpin oleh seorang manajer dengan satu rencana kerja.
6.      Menomorduakan kepentingan perorangan terhadap terhadap kepentingan umum (Subordination of Individual interest to general interes), yaitu kepentingan perorangan dikalahkan terhadap kepentingan organisasi sebagai satu keseluruhan.
7.      Renumerasi Personil (Renumeration of personnel), dalam arti imbalan yang adil bagi karyawan dan pengusaha.
8.      Sentralsiasi (Centralisation), dalam arti bahwa tanggung jawab akhir terletak pada atasan dengan tetap memberi wewenang memutuskan kepada bawahan sesuai kebutuhan, sehingga kemungkinan adanya desentralisasi.
9.      Rantai Skalar (Scalar Chain), dalam arti adanya garis kewenangan yang tersusun dari tingkat atas sampai ke tingkat terendah seperti tergambar pada bagan organisasi.
10.  Tata-tertib (Order), dalam arti terbitnya penempatan barang dan orang pada tempat dan waktu yang tepat.
11.  Keadilan (Equity), yaitu adanya sikap persaudaraan keadilan para manajer terhadap bawahannya.
12.   Stabilitas masa jabatan (Stability of Penure of Personal) dalam arti tidak banyak pergantian karyawan yang ke luar masuk organisasi.
13.  Inisiatif (Initiative), dengan memberi kebebasan kepada bawahan untuk berprakarsa dalam menyelesaikan pekerjaannya walaupun akan terjadi kesalahan-kesalahan.
14.  Semangat Korps (Esprit de Corps), dalam arti meningkatkan semangat berkelompok dan bersatu dengan lebih banyak menggunakan komunikasi langsung daripada komunikasi formal dan tertulis.
4.     MAX WABER
Max waber adalah seorang sosiolog berkebangsaan jerman yang mendalami bidang organisasi. Ia menulis gagasan-gagasannya pada tahun 1900an, dan mengembangkan sebuah teori mengenai struktur otoritas dan hubungan-hubungan kewenangan berdasarkan sebuah model organisasi ideal, yang di namakan birokrasi suatu bentuk organisasi yang di cirikan oleh adanya pembagian kerja (division of labour) yang jelas, kepemimpinan yang tegas, arahan-arahan dan aturan-aturan yang lugas, serta hubungan antar individu tidak bersifat pribadi.   5.     Robert Owen
Nama : Robert OwenLahir : Newton, Wales pada tanggal 14 Mei 1771 Robert Owen (1771-1858) adalah orang yang menentang praktek-praktek memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau mengajukan adanya perbaikan temadap kondisi kerja ini.
Pada tahun-tahun awal revolusi industri, ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya, Owen melihat rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan hidup dan pabrik rnenjadi menarik. Sebab itu, beliau disebut “Bapak Personal Manajemen Modem”. Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya, investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk meningkatkan produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga secara terbuka. 6.     Oliver Sheldon
Oliver Sheldon (1894-1951) adalah Filsafat manajemen yang pertama kali ditulis dalam bukunya pada tahun 1923, yang menekankan tentang adanya tanggung jawab sosial dalam dunia , usaha, sehingga etika sarna pentingnya dengan ekonomi alam manajemen, dalam arti melakukan pelayanan barang dan jasa yang tepat dengan harga yang wajar kepada masyarakat. Manajemen juga harus memperlakukan pekerja dengan adil dan jujur. Beliau menggabungkan nilai-nilai efisiensi manajemen ilmiah dengan etika pelayanan kepada masyarakat. Ada 3 prinsip dari Oliver, yaitu :1.      Kebijakan, keadaan dan metoda industri haruslah sejalan dengan kesejahteraan masyarakat.
2.      Manajemen seharusnyalah mampu menafsirkan sangsi moral tertinggi masyarakat sebagai keseluruhan yang memberi makna praktis terhadap gagasan keadilan sosial yang diterima tanpa prasangka oleh masyarakat.
3.      Manajemen dapat mengambil prakarsa guna meningkatkan standar etika yang umum dan konsep keadilan sosial.
   7.     Charles Babbage
Charles Babbage (1792-1871) adalah seorang guru besar matematika yang tertarik pada usaha penilaian efisiensi pada operasional suatu pabrik, dengan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah agar terwujud peningkatan produktivitas dan penurunan biaya. Beliau pertarna kali mengusulkan adanya pembagian kerja berdasarkan spesialisasi pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan tertentu, sehingga pekerjaan dibuat rutin dan lebih mudah dapat dikendalikan dengan alat kalkulator. Babbage merupakan penemu kalkulator mekanis pada tahun 1822, yang disebut “rnesin penambah dan pengurang (Difference Machine)”, Prinsip–prinsip dasamya digunakan pada mesin-mesin hitung hampir seabad kemudian. Pada tahun 1833 beliau menyusun sebuah Mesin analitis (Analysical Machine), yaitu sebuah komputer otomatis dan merupakan dasar komputer modern, sehingga beliau sering dinamakan Bapak Komputer”.Tulisannya dituangkan dalam bukunya yang berjudul “On the Economy Of Machinery and Manufactures” (1832). Beliau juga tertarik pada prinsip efisiensi dalam pembagian tugas dan perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk menentukan seorang manajer harus memakai fasilitas, bahan, dan tenaga kerja supaya rnendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Disamping itu Babbage sangat memperhatikan faktor manusia, dia menyarankan sebaiknya ada semacam sistem pembagian keuntungan antara pekerja dan pemilik pabrik, sehingga para pekerja memperoleh bagian keuntungan pabrik, apabila mereka ikut menyumbang dalam peningkatan produktivitas. Beliau menyarankan para pekerja selayaknya menerirna pembayaran tetap atas dasar sifat pekerjaan mereka, ditambahkan dengan pembagian keuntungan, dan bonus untuk setiap saran yang mereka berikan dalam peningkatkan produktivitas.  
 BAB IIIPENUTUP A.    KESIMPULAN
Manajemen adalah suatu kegiatan yang di lakukan oleh manajer pada setiap tingkatan organisasional. Definisi popular dari manajemen adalah berkerja bersama dan melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasional. Bekerja bersama dan atau melalui orang lain menuntut kerja tim (teamwork), delegasi (delegation), dan hasil (results).Ø  Pengertian manajemen menurut para ahli
Ada beberapa pendapat manajemen menurut para ahli di antaranya yaitu :1.      Menurut Horold Koonts dan Cyril O’donnel
2.      Menurut R. Terry
3.      Menurut Lawrence A. Apple
4.      Menurut Drs. Oey Liang Lee
5.      Menurut James A.F. Stoner
6.      Menurut Mary Parker Follet
7.      Menurut Hilman
8.      Menurut Encylopedia of the social sience
9.      Menurut G.R. Terry
10.   Menurut Ricky W. Griffin
11.  Menurut Henry Fayol
12.  Menurut Chaster I Bernand
13.  Menurut Federick Winslow Taylor
14.  Menurut Lyndak F. Urwick
15.  Menurut Prof. Eiji Ogawa
16.  Menurut Dr. Ahuja
17.  Menurut Renville Siagan
18.  Menurut Dr. Bennett N.B Silalahi, M.A
19.  Menurut William H. Hermawan
20.  Menurut Dr. Oey
 Ø  Sejarah manajemen sebagai ilmu, seni, dan profesi.
Manajemen adalah ilmu, seni, dan profesi. Seni manajemen berkembang melalui pengalaman praktik sedangkan ilmu dan pengetahuan manajemen di dapat baik dari penddidikan formal maupun pelatihan. Perpaduan antara kedduanya akan membuat seseorang menjadi manajer professional. Ø  Tokoh-tokoh manajemen
Ada beberapa tokoh manajemen, yaitu :1.      Frederick Winslow Taylor
2.      Frank dan Lillian Gilbreth
3.      Henry Fayol
4.      Max Waber
5.      Robert Owen
6.      Oliver Sheldon
7.      Charles Babbage
 B.    SARAN
Hendaknya pembaca jika menjadi seorang pemimpin dalam suatu organisasi dapat mengambil keputusan yang tepat dan menerapkan gaya kepmimpinan yang sesuai dengan situasi dengan berbagai pertimbangan yang telah diperhitungkan secara matang.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar